February 09, 2008

Video Game = Anti Sosial? Salah!




Loe pasti tau sama yang namanya “World of Warcraft”. Yes, ini adalah game online yang memungkinkan kita bermain dengan ribuan gamers lainnya secara bersamaan. World of Warcraft dan game-game lainnya yang berbasis Massive Multiplayer Online Game (MMOG) ini emang sangat booming sejak sepuluh tahun terakhir.

Emang udah cerita lama kalau video game apa pun bentuknya selalu diasosiasikan dengan dampak negatif. Tapi baru-baru ini ada sebuah riset mengenai dampak video game yang dilakukan oleh Joshua Smyth, seorang professor psikologi dari Syracuse University.

Dalam penelitiannya, Smyth ngumpulin seratus orang relawan sebagai objek penelitian yang semuanya adalah mahasiswa. Seratus orang masing-masing itu secara acak diminta untuk secara rutin dalam satu periode memainkan salah satu dari lima kategori video game, yaitu tradisional, arcade, konsol, single computer, dan MMOG.

Memang tepat sekali buat yang menebak semua mahasiswa objek penelitian itu mengalami kurang istirahat, penurunan kondisi kesehatan, tugas kuliah keteteran dan terbatasnya hubungan sosial. Namun secara mengagetkan, dampak yang terakhir itu gak berlaku pada mahasiwa yang memainkan online computer game.

Para mahasiswa yang bermain MMOG terbukti dapat menjalin interaksi sosial dengan sekian banyak orang dari ribuan orang dari lingkungan cyber. Gamers MMOG banyak mendapat teman baru dari permainannya. Hasil penelitian ini telah membuktikan bahwa pernyataan video game dapat membuat seorang gamers terkucil karena meminimalisir interaksi sosial dapat tersangkal.

Menurut Smyth, “Video game memang bisa mengganggu performa akademis, dan kesehatan. Tapi kini video game terbukti tidak mengganggu interaksi sosial. Bahkan interaksi sosial bisa lebih luas terjadi di MMOG dibanding dunia nyata.”

No comments: